Pages

Thursday, November 7, 2013

Bisnis Hotel di Jambi Makin Kinclong

Gairah bisnis hotel di Jambi. 


Pertumbuhan ekonomi memang manjur merangsang bisnis hotel. Salah satunya  dialami Jambi. Di tengah pertumbuhan ekonomi 7,84 persen, Jambi makin genit memikat investor hotel. Sejumlah brand internasional seperti Aston, Accor, dan Swisbel Internasional siap meramaikan industri perhotelan di kota ini.

 Di penghujung tahun 2012, TripAdvisor menerbitkan surveinya tentang bisnis hotel di Indonesia. Alhasil, bisnis hotel di Indonesia menduduki peringkat teratas dibandingkan Rusia, Brasil dan Amerika Serikat yang selama ini mendominasi bisnis perhotelan di dunia. Survey tersebut melibatkan sebanyak 25 ribu pengusaha perhotelan di dunia dan sekitar 300 diantaranya dari Indonesia. Sejumlah kota besar dan destinasi pariwisata tersohor menjadi incaran ekspansi diantaranya Jakarta, Bandung, Bali, Yogyakarta, Medan, Palembang, Balikpapan, Lombok dan sebagainya. 

Jambi, memang beberapa tahun lalu tidak masuk hitungan dalam percaturan bisnis hotel. Namun, sejak dua tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi terus menanjak---bahkan kini menduduki peringkat lima besar provinsi dengan tingkat ertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia--dan upaya serius Pemprov menaikan peringkat Bandara Sultan Thaha menjadi bandara internasional, mendorong sejumlah investor hotel optimis mencoba peruntungan  di sini. 

Apalagi ternyata menurut BPS, tingkat hunian kamar (TPK) di Jambi relatif tinggi sekitar 50-60 persen. TPK tertinggi tercatat pada hotel bintang 3 sebesar 57,06 persen. Terendah pada hotel bintang 2 sebesar 24,97 persen, hotel berbintang 1 sebesar 54, 56 persen dan hotel bintang 4 sebesar 52,07 persen (Juli 2013). 

Untuk jumlah hotel, menurut Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Jambi saat ini mencapai 80 hotel berbintang dan non bintang. Diperkirakan, jumlah tersebut akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan selesainya renovasi Bandara Sultan Thaha yang nantinya memiliki terminal berkapasitas dua juta penumpang.

 Brand Internasional Bergairah Ekspansi ke Jambi


 Archipelago International sebagai operator hotel Internasonal yang menaungi brand Aston sangat optimis hotelnya bakal sukses di Jambi. Menempati lokasi strategis di Jalan Sultan Agung, Aston Jambi Hotel & Conference Centre menyasar segmen bisnis dengan 153 kamar,enam ruang pertemuan, kolam renang, pusat kebugaran, dan bussiness centre. Jika tidak ada aral melintang, hotel berbintang empat ini soft lauching pada medio November 2013. 

 Sedangkan Swis Belhotel International yang pembangunannya sempat bermasalah pun mantab meneruskan pembangunan hotelnya di Jalan Brojonegoro. Direncanakan hotel berbintang empat dengan 120 kamar ini akan beroperasi tahun depan. Menyusul Grub Accor juga tengah giat ekspansi di kota ini. Sebelumnya Accor dengan brand Novotel telah eksis di Jambi selama 14 tahun. Namun sejak 30 Mei 2010, kerja sama dengan PT Tirta Mas Jaya berakhir (kini Novotel menjadi Novita Hotel). 

Maraknya pembangunan hotel di Jambi secara langsung turut memberikan kontribusi pendapatan bagi Jambi yang sedang giat membangun infrastruktur dan properti. Bisnis UMKM, kelapa sawit, karet dan pertambangan menjadi kue yang cukup empuk dinikmati para pebisnis hotel.  Makin berkembangnya hotel berbintang berstandar internasional di kota ini secara langsung mendorong pula masuknya event-event nasional dan internasional ke Jambi. 

Pada April 2013, Jambi sukses menggelar Jambore Siaran Nasional (Jamsinas) yang dihadiri sekitar 965 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Dan, tahun 2014, Jambi pun terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) ke-5. Event dua tahunan ini merupakan wahana kompetisi para santri dalam membaca, memahami, dan menjelaskan kandungan kitab kuning (al-kutub al-turats) sebagai tradisi keilmuan pada pondok pesantren di Indonesia. Ayo siapa lagi yang ingin menyelenggarakan event di Jambi ? 

Sumber foto : http://www.skyscrapercity.com/archive/index.php/t-1615524.html

No comments:

Post a Comment